Sabtu, 30 April 2011

Universitas Jember

Universitas Jember (disingkat UNEJ) adalah perguruan tinggi negeri di kota Jember, sebuah kota berhawa tropis di bagian tenggara Propinsi Jawa Timur. Kampus UNEJ berada di kawasan hijau yang ramah lingkungan sehingga memberikan ketenangan dalam melaksanakan kegiatan akademik. Kota Jember sendiri berada di antara Kawah Ijen dan Gunung Bromo serta dikelilingi perkebunan yang sebagian besar ditanami tembakau, kopi, coklat, dan tebu.


Fakultas

Sampai dengan Tahun Akademik 2008/2009, Universitas Jember mempunyai 13 fakultas dan 2 program studi setara fakultas yang terdiri dari 11 Program Studi jenjang diploma, 39 program studi jenjang S-1, dan 6 program studi jenjang S-2 yaitu:

* Fakultas Sastra
* FKIP
* FISIP
* Fakultas Hukum
* Fakultas Ekonomi
* Fakultas Pertanian
* FKG
* FTP
* FMIPA
* Fakultas Teknik
* Fakultas Kedokteran
* FKM
* Fakultas Farmasi
* PS Ilmu Keperawatan
* PS Sistem Informasi
* Pasca Sarjana

Masing-masing PS memiliki identitas berupa visi, misi, tujuan, dan kompetensi lulusan sesuai dengan kebutuhan stakeholders.

Lembaga

Lembaga Penelitian (Lemlit)
Lemlit merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan sebagian tugas pokok dan fungsi universitas di bidang penelitian yang berada di bawah rektor. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Lemlit mempunyai fungsi :

1. melaksanakan penelitian ilmiah murni;
2. melaksanakan penelitian IPTEKS tertentu untuk menunjang pembangunan;
3. melaksanakan penelitian untuk pendidikan dan pengembangan institusi;
4. melaksanakan penelitian IPTEKS dan penelitian untuk mengembangkan konsepsi pembangunan nasional, wilayah, dan atau daerah;
5. melaksanakan urusan tata usaha Lemlit. Dalam menyelenggarakan kegiatan, Lemlit memiliki pusat penelitian (puslit) yang terdiri atas:
1. Puslit Lingkungan Hidup,
2. Puslit Pengembangan Sumberdaya Air dan Irigasi,
3. Puslit Budaya Madura dan Jawa,
4. Puslit Teknologi Pangan dan Gizi,
5. Puslit Biologi Molekuler,
6. Puslit Agribisnis dan Koperasi,
7. Puslit Wanita,
8. Puslit Kependudukan,
9. Puslit Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil, dan
10. Puslit Kesehatan.

Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat (LPM)
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat merupakan unsur pelaksana akademik yang melaksanakan tugas pokok di bidang pengabdian kepada masyarakat yang berada di bawah rektor. Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat mempunyai tugas menyelenggarakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat dan ikut mengusahakan serta mengendalikan sumber daya yang diperlukan. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, LPM mempunyai fungsi:

1. mengamalkan IPTEKS;
2. meningkatkan relevansi program UNEJ sesuai dengan kebutuhan masyarakat;
3. membantu masyarakat dalam melaksanakan pembangunan;
4. melaksanakan pengembangan pola dan konsepsi pembangunan nasional, wilayah, dan atau daerah;
5. melaksanakan urusan tata usaha LPM. Dalam penyelenggaraan kegiatan, LPM dibantu oleh pusat-pusat yang terdiri atas:
1. Pusat Pengelolaan Kuliah Kerja Mahasiswa,
2. Pusat Pengembangan Wilayah Terpadu,
3. Pusat Inkubator Agribisnis,
4. Pusat Pendidikan dan Pelayanan kepada Masyarakat,
5. Pusat Pengembangan Teknologi Tepat Guna,
6. Pusat Pengembangan Agribisnis dan Agroindustri, serta
7. Pusat Pembinaan Kesehatan Masyarakat dan Pengembangan Obat Keluarga.

Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan (LP3)
Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan merupakan unsur pelaksana yang mengembangkan, mengkoordinasi, memantau, dan menilai pelaksanaan kegiatan pendidikan yang diselenggarakan oleh pusat-pusat pendidikan dan ikut mengusahakan serta mengendalikan administrasi sumber daya yang diperlukan. Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pendidikan mengkoordinasi kegiatan pusat-pusat yang terdiri atas:

1. Pusat Peningkatan dan Pengembangan Aktivitas Instruksional (P3AI),
2. Pusat Informasi dan Pelatihan Kerja (PIPK),
3. Pusat Pengembangan Manajemen Pendidikan (P2MP),
4. Pusat Pelayanan dan Bimbingan Konseling (P2BK),
5. Pusat Kerja sama dan Informasi Pendidikan (PKIP).

Institut Tehnologi Bandung

Sejarah ITB bermula sejak awal abad kedua puluh, atas prakarsa masyarakat penguasa waktu itu. Gagasan mula pendirianya terutama dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan tenaga teknik yang menjadi sulit karena terganggunya hubungan antara negeri Belanda dan wilayah jajahannya di kawasan Nusantara, sebagai akibat pecahnya Perang Dunia Pertama. De Techniche Hoogeschool te Bandung berdiri tanggal 3 Juli 1920.
ITB didirikan pada 3 Juli 1920 dengan nama "Technische Hooge School (THS)" te Bandoeng dengan satu fakultas de Faculteit van Technische Wetenschap yang hanya mempunyai satu jurusan de afdeeling der Weg en Waterbouw. ITB juga merupakan tempat di mana presiden Indonesia pertama, Soekarno meraih gelar insinyurnya dalam bidang Teknik sipil.
Pada masa penjajahan Jepang, THS diubah namanya menjadi バンドン工業大学 (Bandung Kōgyō Daigaku?). Kemudian pada masa kemerdekaan Indonesia, tahun 1945, namanya diubah menjadi "Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung". Pada tahun 1946, STT Bandung dipindahkan ke Yogyakarta dan menjadi cikal bakal lahirnya Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada.
Pada tanggal 21 Juni 1946, NICA mendirikan Universiteit Van Indonesie dengan Faculteit van Technische Wetenschap sebagai pengganti STT Bandung. Dan pada 6 Oktober 1947, Faculteit van Exacte Wetenschap berdiri. Ini kemudian menjadi Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam Universitas Indonesia.
Kemudian pada tanggal 2 Maret 1959, Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam secara resmi memisahkan diri menjadi Institut Teknologi Bandung (ITB).
Didorong oleh gagasan dan keyakinan yang dilandasi semangat perjuangan Proklamasi Kemerdekaan serta wawasan ke masa depan, Pemerintah Indonesia meresmikan berdirinya Institut Teknologi Bandung pada tanggal 2 Maret 1959 . Berbeda dengan harkat pendirian lima perguruan tinggi teknik sebelumnya di kampus yang sama, Institut Teknologi Bandung lahir dalam suasana penuh dinamika mengemban misi pengabdian ilmu pengetahuan dan teknologi, yang berpijak pada kehidupan nyata di bumi sendiri bagi kehidupan dan pembangunan bangsa yang maju dan bermartabat.
Kurun dasawarsa pertama tahun 1960-an ITB mulai membina dan melengkapi dirinya dengan kepranataan yang harus diadakan. Dalam periode ini dilakukan persiapan pengisian-pengisian organisasi bidang pendidikan dan pengajaran, serta melengkapkan jumlah dan meningkatkan kemampuan tenaga pengajar dengan penugasan belajar ke luar negeri.
Kurun dasawarsa kedua tahun 1970-an ITB diwarnai oleh masa sulit yang timbul menjelang periode pertama. Satuan akademis yang telah dibentuk berubah menjadi satuan kerja yang juga berfungsi sebagai satuan sosial-ekonomi yang secara terbatas menjadi institusi semi-otonom. Tingkat keakademian makin meningkat, tetapi penugasan belajar ke luar negeri makin berkurang. Sarana internal dan kepranataan semakin dimanfaatkan.
Kurun dasawarsa ketiga tahun 1980-an ditandai dengan kepranataan dan proses belajar mengajar yang mulai memasuki era modern dengan sarana fisik kampus yang makin dilengkapi. Jumlah lulusan sarjana makin meningkat dan program pasca sarjana mulai dibuka. Keadaan ini didukung oleh makin membaiknya kondisi sosio-politik dan ekonomi negara.
Kurun dasawarsa keempat tahun 1990-an perguruan tinggi teknik yang semula hanya mempunyai satu jurusan pendidikan itu, kini memiliki dua puluh enam Departemen Program Sarjana, termasuk Departemen Sosioteknologi, tiga puluh empat Program Studi S2/Magister dan tiga Bidang Studi S3/Doktor yang mencakup unsur-unsur ilmu pengetahuan, teknologi, seni, bisnis dan ilmu-ilmu kemanusiaan.
Kini, dengan suplai tahunan pelajar-pelajar Indonesia terbaik, ITB merupakan pusat ilmu sains, teknologi, dan seni terbaik di Indonesia.
ITB juga mendukung para pelajar dan aktivitas sosial mereka dengan mendukung himpunan mahasiswa yang ada di setiap departemen.
Setiap tahunnya, ITB memilih seorang mahasiswa terbaik untuk dikirim ke pemilihan mahasiswa teladan nasional. Ganesha Prize adalah nama penghargaan untuk mereka yang mendapatkan gelar mahasiswa terbaik ini. Penghargaan ini biasanya diberikan secara resmi pada seremoni penerimaan mahasiswa baru.

Fakultas dan Sekolah
Plaza Widya ITB dengan Gunung Tangkuban Perahu di kejauhan, perhatikan bentuk atap khas bangunan di ITB.
Bangunan perpustakaan pusat ITB
Saat ini ITB memiliki 12 fakultas atau sekolah. Keduabelas fakultas/sekolah tersebut adalah:

1. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
1. Astronomi
2. Kimia
3. Matematika
4. Fisika
2. Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
1. Biologi
2. Mikrobiologi
3. Sekolah Farmasi (SF)
1. Sains dan Teknologi Farmasi
2. Farmasi Klinik dan Komunitas
4. Fakultas Teknik Pertambangan dan Perminyakan (FTTM)
1. Teknik Metalurgi
2. Teknik Pertambangan
3. Teknik Perminyakan
4. Teknik Geofisika
5. Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian (FITB)
1. Teknik Geodesi dan Geomatika
2. Teknik Geologi
3. Meteorologi
4. Oseanografi
6. Fakultas Teknologi Industri (FTI)
1. Teknik Kimia
2. Teknik Fisika
3. Teknik Industri
4. Manajemen Rekayasa Industri
7. Fakultas Teknik Mesin dan Dirgantara (FTMD)
1. Teknik Mesin
2. Aeronotika dan Astronotika
3. Teknik Material
8. Sekolah Teknik Elektro dan Informatika (STEI)
1. Teknik Elektro
2. Teknik Tenaga Elektrik
3. Teknik Telekomunikasi
4. Teknik Informatika
5. Sistem dan Teknologi Informasi
9. Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan (FTSL)
1. Teknik Sipil
2. Teknik Lingkungan
3. Teknik Kelautan
10. Sekolah Arsitektur, Perencanaan dan Pengembangan Kebijakan (SAPPK)
1. Arsitektur
2. Perencanaan Wilayah dan Kota
11. Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD)
1. Seni Rupa Murni
2. Desain Komunikasi Visual
3. Desain Interior
4. Desain Produk
5. Kriya Seni
12. Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
1. Manajemen

Fakultas adalah unit pendidikan di ITB yang memiliki setidak-tidaknya 3 program studi tingkat Sarjana, sementara Sekolah adalah unit pendidikan yang hanya memiliki 1 atau 2 program studi tingkat Sarjana. Namun ada kecenderungan beberapa sekolah untuk mempertahankan nama mereka yang sudah baku seperti STEI yang sudah memiliki 8 program kekhususan di tingkat Sarjana, dan SBM yang memiliki 3 program kekhususan di tingkat Sarjana. Baik Fakultas maupun Sekolah masing-masing dipimpin oleh seorang dekan. Perbedaan Fakultas dengan Sekolah di ITB hanyalah sekadar terminologi belaka.

Reputasi
ITB adalah salah satu perguruan tinggi terkemuka di Indonesia. Menurut pemeringkatan universitas berdasarkan tingkat kepopuleran suatu Institusi pendidikan di dunia maya, dengan jumlah sampel sebanyak lebih dari 9200 institusi tahun 2010 oleh 4icu.org, ITB menduduki peringkat 30 dunia, jauh diatas universitas di Indonesia yang lain seperti Universitas Gadjah Mada (686) ataupun Universitas Indonesia (685), melewati universitas terkemuka seperti Tokyo University (91), dengan MIT sebagai peringkat 1 dunia. Sedangkan menurut penilaian lembaga pemeringkatan perguruan tinggi asal Inggris tahun 2009, THE-QS, ITB menduduki peringkat 80 dunia di bidang Engineering dan IT, satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang mampu menembus 100 besar pemeringkatan. Peringkat pertama sendiri diduduki oleh MIT.
Pada tahun 2010, peringkat ITB kembali melorot ke urutan 93 di bidang Engineering dan IT menurut THE-QS.
Sedangkan menurut tingkat keketatan masuk, ITB merupakan perguruan tinggi dengan tingkat kesulitan tertinggi di bidang IPA melalui jalur SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) tahun 2009 dari 422.159 peserta ujian.

Rektor
Daftar rektor Institut Teknologi Bandung

* ...
* Ir. R. Ukar Bratakusumah (1964-1965)
* Toyib Hadiwijaya (1965-...)
* Prof. Dr. Doddy A. Tisna Amidjaja (...1975...)
* Prof. Dr-Ing. Iskandar Alisjahbana (1977-1978)
* Djoko Sartono
* Prof. Dr. Ir. Arief Suradiyo Sudarsono
* Prof. Ir. Wiranto Arismunandar,MSc. (1988-1997)
* Prof. Ir. Lilik Hendrajaya, MSc. (1997-2001)
* Prof. Ir. Kusmayanto Kadiman, PhD. (2001-2005)
* Prof. Dr. Ir. Djoko Santoso, MSc. (2005-2010)
* Prof. Dr. Akhmaloka, Dipl.Biotech. (2010-sekarang)

Keluarga Mahasiswa ITB

Pemerintah melalui Mendikbud Daoed Joesoef menggulirkan konsep Normalisasi Kehidupan Kampus/Badan Koordinasi Kemahasiswaan yang lazim disingkat NKK/BKK. Dewan Mahasiswa se-Indonesia dibubarkan dan kemahasiswaan diatur oleh Pembantu Rektor bidang Kemahasiswaan melalui BKK. Mahasiswa menolak dengan keras BKK, dan tetap mengadakan pemilihan Ketua DeMa (Dewan Mahasiswa). Namun setiap Ketua DeMa terpilih, malam itu juga surat ancaman DO (Drop Out) sampai. Akibatnya tidak ada yang bersedia menjadi Ketua DeMa. Akhirnya mahasiswa ITB memutuskan membubarkan Dewan Mahasiswa dan membekukan DeMa ITB. Kemudian didirikan Badan Koordinasi (BAKOR) untuk mengkoordinasikan pergerakan. Sementara cita-cita DeMa diamanatkan kepada Himpunan-Himpunan sebagai kantung-kantung gerakan, dengan konsekuensi, kaderisasi ada di tingkat himpunan.

Sampai pada Tahun 1994, Perwakilan Mahasiswa yang tergabung dalam FKHJ (Forum Ketua Himpunan Jurusan), memutuskan untuk membentuk kembali kemahasiswaan terpusat, untuk mengusung gerakan eksternal yang pada saat itu sedang menghangat di Indonesia. Akhirnya dibentuklah Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi BandungKM ITB.
Unit kegiatan mahasiswa

* Unit Pendidikan
o Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal ITB
o Liga Film Mahasiswa "LFM" ITB
o Unit Kajian Islam Ideologis HATI ITB (Harmoni Amal Titian Ilmu)
o PSIK - ITB
o Unit Matematika dan Linguistik - Akarna ISEA
o Pramuka
o Entrepreneur Club ITB
o Radio Kampus - ITB community radio
o Amateur Radio Club ITB - ARC ITB
o Keluarga Mahasiswa Islam "GAMAIS" (Islamic Student Society)
o Keluarga Mahasiswa Katolik "KMK" (Catholic Student Society)
o Persekutuan Mahasiswa Kristen "PMK" (Christian Student Fellowship)
o Keluarga Mahasiswa Hindu "KMH" (Hindu Student Society)
o Keluarga Mahasiswa Budhis "Dhammanano" (Buddhist Student Society)
o Keluarga Donor Darah ITB "KDD" (Blood Donor Society)
o Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan "PSIK" (Societal Study Union)
o Student English Forum "SEF"
o Keluarga Mahasiswa Pencinta Alam Ganesha "KMPA"
o Pramuka ITB
o Resimen Mahasiswa Batalyon I/ITB (Student Regiment Battalion I / ITB)
o Unit Pembinaan Kewirausahaan Mahasiswa "UPKM"
o Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa "KOKESMA"
o Tabloid Mahasiswa Boulevard
o Salman ITB (Karisma)
o Unit Kelompok Studi Ekonomi dan Pasar Modal (KSEP)
o Kolaborasi Studi Ilmiah Mahasiswa ITB (SICOS: Scientific Collaboration Studies)
o Kelompok Studi Sejarah Ekonomi dan Politik (KS-SEP)
o GaneshaTV (GTV)
o Lingkar Studi Gerakan Mahasiswa Madani (LSGMM)
o Korps Sukarela Palang Merah Indonesia (KSR-PMI)
o Lembaga Kajian dan Praksis Demokrasi (VERITAS)
o Kelompok Analisa dan Komunikasi Islam Strategis
o Studi Komunikasi Massa ITB
o Cendekia ITB
o Pers Mahasiswa ITB
o ITB Internet Community (COMMUNET-ITB)
o Online Game Research Group (OGRG)
o Kelompok Studi Visual Budaya Modern (Genshiken ITB)
o U-green ITB
* Unit Kesenian
o Unit Kebudayaan Jepang
o Studi Teater Mahasiswa (STEMA)
o Unit Kebudayaan Aceh
o Lingkung Seni Sunda (LSS)
o Unit Kesenian Minangkabau (UKM)
o Unit Kesenian Sumatra Utara (UKSU)
o Maha Gotra Ganesha (MGG)
o Perkumpulan Seni Tari&Karawitan Jawa-ITB
o Paguyuban Seni Budaya Jawa Timur
o Unit Kesenian Sulawesi Selatan (UKSS)
o Keluarga Paduan Angklung (KPA)
o Marching Band Waditra Ganesha (MBWG)
o Paduan Suara Mahasiswa (PSM-ITB)
o Unit Apres ITB
o Grup Aspresiasi Sastra ITB "GAS-ITB"
o Unit Kesenian Budaya Lampung (UBALA)
o Unit Kesenian Borneo (UKB)
o Unit Kebudayaan Betawi
o Kebudayaan Irian Jaya (UKIR)
o Mahasiswa Bumi Sriwijaya (MUSI)
o ITB Students Ochestra (ISO)
* Unit Olahraga
o Kendo ITB
o Unit Karate ITB
o Kyokushinkai
o Unit Yudo ITB
o Pencak Silat Tenaga Dasar Indonesia
o Unit Capoeira Quizumba ITB (UCQI)
o Unit Renang dan Polo Air (URPA)
o Unit Catur
o Unit Hoki
o Unit Basket "GANESHA" (UBG-ITB)
o Unit Bridge
o Unit Tenis ITB
o Unit Aktivitas Tenis Meja ITB (UATM ITB)
o Unit Bola Voli (UBV)
o Unit Bulu Tangkis
o Persatuan Beladiri Kempo Indonesia
o Satria Nusantara
o Perisai Diri
o Tae Kwon - Do
o Persatuan Sepak Bola ITB (PS ITB)
o Pendawa Padma
o Unit Soft Ball
o Wanadri
o Sinar Putih
o Panahan
o Tri Eka Dharma Margaluyu "313"
o Tarung Drajat (Boxer)
o Bela Diri Hikmatul Iman
o Bridge (UAB)
o Aikido
o Aerokreasi
o Ganesha Bicycler
* Himpunan mahasiswa Program Studi
o HMFT ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika Teknik)
+ http://skullers.tf.itb.ac.id
+ http://hmft.tf.itb.ac.id
+ http://avantgarde.tf.itb.ac.id
o HIMAFI ITB (Himpunan Mahasiswa Fisika)
o HMP PANGRIPTA LOKA ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Planologi Pangripta Loka)
o HMIF ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Informatika)
o HME ITB (Himpunan Mahasiswa Elektroteknik)
o IMG ITB (Ikatan Mahasiswa Geodesi)
o HIMASTRON ITB (Himpunan Mahasiswa Astronomi)
o HMT ITB (Himpunan Mahasiswa Tambang)
o HMS ITB (Himpunan Mahasiswa Sipil)
o HMTM PATRA ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Perminyakan)
o HMME Atmosphaira (Himpunan Mahasiswa Meteorologi) ITB
o HMO TRITON (Himpunan Mahasiswa Oseanografi) ITB
o HMTL ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Lingkungan)
o HIMATEK ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia)
o MTI ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Industri)Avanti MTI
o HIMATIKA ITB (Himpunan Mahasiswa Matematika)
o HMK AMISCA ITB (Himpunan Mahasiswa Kimia)
o IMA-G (Ikatan Mahasiswa Arsitektur - Gunadharma)
o HMM ITB (Himpunan Mahasiswa Mesin)
o KMPN ITB (Keluarga Mahasiswa Teknik Penerbangan)
o MTM ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Material)
o HMF 'Ars Praeparandi' ITB (Himpunan Mahasiswa Farmasi)
o HIMASITH NYMPHAEA ITB (Himpunan Mahasiswa Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, "Nymphaea")
o HIMATG TERRA ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geofisika)
o KMSR ITB (Keluarga Mahasiswa Seni Rupa)
o HMTG "GEA" ITB (Himpunan Mahasiswa Teknik Geologi "GEA" ITB)
o KM-SBM (Keluarga Mahasiswa SBM)
o IMMG ITB (Ikatan Mahasiswa Metalurgi ITB)
o KMKL ITB (Keluarga Mahasiswa teknik Kelautan ITB)

Alumni

* Abdullah Puteh, Mantan Gubernur Nanggroe Aceh Darrusalam
* Al Aziz Abbie Roossano, pengusaha
* Afrizal ssi., pengusaha
* Aburizal Bakrie, Menko Kesra, pengusaha terkaya Indonesia 2007
* Al Hilal Hamdi, Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi
* Alvin Anderson, Analis keuangan RI, Direktur Utama Exxon Indonesia
* Aming, Komedian Lokal
* Arifin Panigoro, Anggota DPR, Pemilik Medco Group
* Azwar Anas, mantan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat, mantan Gubernur Sumatera Barat
* Armein Z R Langi, Kepala Pusat Penelitian Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB (PPTIK-ITB)
* Bambang Harymurti, Mantan Pemimpin Redaksi TEMPO
* Bambang Hidayat, Astronom Dunia
* Bambang Subianto, Mantan Menteri Keuangan
* Betti Alisjahbana, CEO IBM Indonesia
* Budi Rahardjo, pakar IT-Security Indonesia, kolumnis Majalah Info Linux
* BJ Habibie, Presiden RI ke-3, Ahli Teknik Penerbangan
* Cacuk Sudarijanto, Mantan Direktur Indosat, Direktur Utama Telkom dan mantan Kepala BPPN
* Ciputra, Pengusaha
* Dian Angreniwati Soerarso, Direktur Bank Niaga
* Djuanda Kartawidjaja, Mantan Perdana Menteri Indonesia
* Dimitri Mahayana, Dosen ITB, Pengusaha
* Eddie Widiono, Mantan Direktur Utama PLN
* Erna Witoelar, Mantan Menteri Pemukiman & Prasarana Wilayah
* Enda Nasution, Penulis
* Fadel Muhammad, Menteri Kelautan dan Perikanan
* Fariz RM, musisi
* Ginandjar Kartasasmita, Ketua DPD
* Giri Suseno Hadihardjono, mantan Menteri Perhubungan Indonesia
* Gito Rollies, penyanyi dan aktor
* Hans Wospakrik, Fisikawan
* Harijono Djojodihardjo, Mantan Ketua LAPAN
* Harry Roesli, musisi, politisi, budayawan
* Hartono Rekso Dharsono. Mantan Pangdam Siliwangi, tokoh Petisi 50
* Hartarto Sastrosoenarto , Mantan Menteri Perindustrian
* Hasnul Suhaimi, Direktur Utama PT XL Axiata
* Hatta Rajasa, Menteri Koordinator bidang Perekonomian
* Herman Johannes, Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada
* Hilmi Panigoro, Pengusaha
* Indra Herlambang, Artis
* Istiqlal,pengusaha
* Jero Wacik, Menteri Kebudayaan dan Pariwisata
* Joko Anwar, penulis naskah film
* Jusman Syafii Djamal, Mantan Direktur Utama PT DI, Menteri Perhubungan
* Karlina Leksono, Astronom
* Kuntoro Mangkusubroto, Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan
* Kusmayanto Kadiman, Mantan Menteri Negara Riset dan Teknologi
* Laksamana Sukardi, Mantan Menteri Negara BUMN
* Luluk Sumiarso, Deputi ESDM
* Muslimin Nasution, Mantan Menteri Kehutanan dan Ketua ICMI
* Nabiel Makarim, Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup (2 semester di FIKTM ITB)
* Onno W Purbo, pakar teknologi informasi dan tokoh Sumber terbuka Indonesia
* Pantur Silaban, Fisikawan
* Pangeran M. Noor, Mantan Menteri Pekerjaan Umum, Mantan Gubernur Kalimantan
* Pater Drost, Rohaniwan, Pakar pendidikan
* Pramono Anung, Mantan Ketua HMT ITB, Politikus,Sekjen PDI-P
* Purnomo Yusgiantoro, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral
* Rachmat Witoelar, Mantan Menteri Negara Lingkungan Hidup
* Raden Pardede, Komisaris Bank Central Asia
* Revantino, Seniman, Budayawan
* Rinaldi Firmansyah, Direktur Utama PT Telkom
* Rizal Ramli, Mantan Menko Perekonomian
* Rozik Boedioro Soetjipto, mantan Menteri Negara Pekerjaan Umum
* Said Djauharsjah Jenie, Ketua BPPT
* Salahuddin Wahid, Rohaniwan, Politisi
* Samaun Samadikun, Profesor, Guru Besar di Bidang (Mikro) Elektronika, Mantan Direktur PAUME Pusat Mikroelektronika
* Sanyoto Sastrowardoyo, Mantan Menteri Negara Investasi, Kepala BKPM
* Sarwono Kusumaatmadja, Anggota DPD, Mantan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
* Sedyatmo, Penemu Pondasi Cakar Ayam
* Siswono Yudo Husodo, Mantan Menteri Perumahan Rakyat
* Soekarno, Presiden RI pertama
* Sri Bintang Pamungkas, Politisi
* Sudjiwo Tedjo, Seniman, Budayawan
* Suhono Harso Supangkat Staf Ahli Menkominfo
* Syafruddin Arsjad Temenggung, Mantan Kepala BPPN
* Taufik Akbar, Ahli Satelit
* Tjia May On, Fisikawan
* Tjokorda Raka Sukawati, Ahli Konstruksi
* Tri Haryo Susilo, CEO PT Rekayasa Industri
* Wimar Witoelar, Pengamat Sosial & Politik
* Winardi Sutantyo, Astronom
* Wiranto Arismunandar, Mantan Menteri Pendidikan & Kebudayaan
* Wiratman Wangsadinata, Ahli Konstruksi
* Wiyoto Wiyono, Ahli Konstruksi
* Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, rohaniwan, novelis, aktivis HAM
* Zuhal, mantan Menteri Riset & Teknologi, mantan Dirut PLN

Fakultas/departemen/sekolah

* Program Studi Kimia
* Program Studi Teknik Geologi
* Program Studi Teknik Geodesi dan Geomatika
* Departemen Matematika
* Departemen Astronomi
* Departemen Teknik Elektro
* Departemen Teknik Fisika
* Departemen Teknik Industri
* Departemen Teknik Informatika
* Departemen Teknik Penerbangan
* Departemen Teknik Kimia
* Sekolah Bisnis dan Manajemen (SBM)
* Departemen Fisika
* Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati (SITH)
* Program Studi Teknik Metalurgi
* Fakultas Seni Rupa dan Desain

Unit kegiatan mahasiswa

* Liga Film Mahasiswa (LFM) ITB
* Unit Kajian Islam Ideologis HATI ITB (Harmoni Amal Titian Ilmu)
* Situs Boulevard ITB
* Perkumpulan Seni Tari&Karawitan Jawa-ITB
* Keluarga Mahasiswa Islam "GAMAIS" (Islamic Student Society)
* Paguyuban Seni Budaya Jawa Timuran (Loedroek ITB)
* Amateur Radio Club ITB (ARC ITB)
* Unit Perkumpulan Studi Ilmu Kemasyarakatan (PSIK)
* Unit Matematika dan Linguistik (Akarna ISEA)
* Pramuka ITB
* Paduan Suara Mahasiswa ITB
* Persekutuan Mahasiswa Kristen (PMK) ITB
* Situs resmi PSIK ITB
* Unit Kesenian Sumatera Utara (UKSU) ITB
* Unit Kebudayaan Jepang (UKJ) ITB
* Kelompok Studi Visual Budaya Modern (Genshiken ITB)
* U-green ITB

Kamis, 28 April 2011

Universitas Airlangga


Universitas Airlangga, adalah perguruan tinggi negeri yang terdapat di kota Surabaya, Jawa Timur. Berdiri pada tahun 1954, Unair merupakan salah satu jajaran PTN terkemuka di Indonesia. Saat ini terdapat lebih dari 21.949 mahasiswa terdaftar di Unair. Pada tahun 2009, terdapat 13 fakultas dan program pascasarjana di Unair.
Unair menempati tiga kampus yang tersebar di Surabaya. Kampus A ( FK, FKG ) di Jl. Prof. Dr. Moestopo, Kampus B ( FE, FH, FF, FISIP, FPSI, FIB, Pasca Sarjana ) di Jl. Dharmawangsa Dalam Surabaya. Sedangkan Kampus C ( FSAINTEK, FKM, FKH, F KEPERAWATAN, F PERIKANAN DAN KELAUTAN, Kantor Manajemen ) terletak di kawasan Mulyorejo, Surabaya Timur.Berdirinya Universitas Airlangga memiliki sejarah yang cukup panjang. Sebelum Unair resmi didirikan, pada tanggal 9 dan 11 Oktober 1847, disampaikan usul kepada Pemerintah Kolonial Belanda untuk mendidik pemuda-pemuda Jawa yang berbakat menjadi ahli-ahli praktek kesehatan. Pada tanggal 2 Januari 1849, melalui Keputusan Pemerintah No. 22, didirikan NIAS (Nederlandsch Indische Artsen School) sebagai tempat pendidikan dokter di Surabaya. Sejak tahun 1913, pendidikan dokter di Surabaya berlangsung di Jl. Kedungdoro 38 Surabaya. Pada tahun 1923 gedung NIAS dipindah dari Jl. Kedungdoro ke tempat berdirinya Fakultas Kedokteran Unair di Jl. Mayjen. Prof. Dr. Moestopo Surabaya.
Kemudian Dr. Lonkhuizen, Kepala Dinas Kesehatan pada masa itu, mengajukan usulan untuk mendirikan Sekolah Kedokteran Gigi di Surabaya yang dirintis sejak bulan Juli 1928 hingga 1945. Ia mendapat persetujuan dari Dr. R.J.F. Van Zaben, Direktur NIAS. Berikutnya, sekolah tersebut lebih dikenal dengan nama STOVIT (School Tot Opleiding Van Indische Tandarsten). Kala itu, STOVIT berhasil mengumpulkan 21 orang siswa. Dalam perjalanannya, STOVIT berganti nama menjadi Ika Daigaku Shika dengan Dr. Takeda sebagai Direktur pertamanya, menjabat antara tahun 1942-1945.
Dua tahun kemudian, pemerintah Belanda mengambil alih dan kemudian mengganti namanya menjadi Tandheekunding Institute. Pada tahun 1948 sekolah ini berubah status menjadi Universitier Tandheelkunding Instituut (UTI). Di bawah otoritas Republik Indonesia Serikat (RIS), UTI kembali berganti nama menjadi LKIG (Institute of Dentistry) selama 4 tahun masa studi, di bawah pimpinan Prof. M. Knap dan Prof. M.Soetojo. Pada tahun 1948 Universitas Airlangga merupakan cabang dari Universitas Indonesia yang memiliki 2 fakultas, yakni Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Universitas Airlangga secara resmi berdiri pada tahun 1954 berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 57/1954 dan diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia pada tanggal 10 November 1954, bertepatan dengan perayaan hari pahlawan yang kesembilan. Pada tahun yang sama pula berdiri Fakultas Hukum yang dulunya merupakan cabang dari Fakultas Hukum, Ekonomi dan Sosial Politik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Nama 'Airlangga' diambil dari nama raja yang memerintah Jawa Timur pada tahun 1019 hingga tahun 1042 yaitu Rakar Galu Sri Lokeswara Dharmawangsa Airlangga Anantawikramattungadewa atau dikenal dengan nama Prabu Airlangga.
Simbol Universitas Airlangga adalah burung Garuda tunggangan Wisnu yang membawa guci berisikan air “Amrta” yakni air kehidupan abadi. Simbol ini melambangkan Universitas Airlangga sebagai sumber ilmu yang senantiasa kekal.
Bendera Universitas Airlangga berwarna kuning dan biru. Warna kuning melambangkan keagungan, biru melambangkan ksatria dan jiwa yang mendalam. Warna-warna itu diambil dari warna selubung yang menutupi patung Wisnu pada upacara pendirian Universitas Airlangga oleh Presiden Pertama Republik Indonesia pada tanggal 10 Nopember 1954.

Fakultas dan program studi
Diploma dan sarjana

* Fakultas Kedokteran (FK)
o S1 Pendidikan Dokter
o S1 Pendidikan Bidan
o D3 Analis Medis
o D3 Rehabilitasi Medik/Fisioterapi
o D3 Radiologi
o D3 Pengobatan Tradisional

*
o D3 Teknik Kesehatan Gigi

* Fakultas Hukum (FH)
o S1 Ilmu Hukum

* Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)
o S1 Ilmu Ekonomi
o S1 Ekonomi Syariah
o S1 Manajemen
o S1 Akuntansi
o Pendidikan Profesi Akuntansi
o D3 Akuntansi
o D3 Perpajakan
o D3 Manajemen Pemasaran
o D3 Manajemen Perhotelan
o D3 Manajemen Perbankan
o D3 Manajemen Kesekretariatan dan Perkantoran

* Fakultas Farmasi (FF)
o S1 Farmasi

* Fakultas Kedokteran Hewan (FKH)
o S1 Kedokteran Hewan
o D3 Kesehatan Ternak Terpadu

* Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
o S1 Sosiologi
o S1 Antropologi Sosial
o S1 Ilmu Komunikasi
o S1 Ilmu Politik
o S1 Ilmu Hubungan Internasional
o S1 Ilmu Administrasi Negara
o S1 Ilmu Informasi dan Perpustakaan
o D3 Teknisi Perpustakaan ( PSTP )
o D3 Pariwisata Perhotelan
o D3 Perjalanan Wisata

* Fakultas Sains dan Teknologi (FSAINTEK) [1]

Proses lahirnya Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga diawali melalui pengembangan Lembaga Ilmu Dasar MIPA (Basic Natural Science/BNS) di Fakultas Kedokteran. Lembaga ini merupakan salah satu lembaga yang dikembangkan sesuai rencana induk pengembangan Universitas Airlangga tahun 1970-1979. Selanjutnya dari pengembangan lembaga ini, dengan didukung ketersediaan sumberdaya manusia (SDM) serta peralatan yang memadai, lahir Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Airlangga.
Fakultas MIPA Universitas Airlangga berdiri secara resmi melalui Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga Nomor: 6400/PT.03.9/T/1982 tanggal 1 Juli 1982, yang kemudian ditetapkan dengan Surat Keputusan Presiden R.I. Nomor: 56/1982 tanggal 7 September 1982 tentang Struktur Organisasi Universitas Airlangga. Pendirian program studi di Fakultas MIPA Unair diresmikan melalui Surat Keputusan Mendikbud Nomor: 0556/D/1982 (Lampiran 1), yakni prodi S-1 Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika. Semua prodi tersebut telah terakreditasi dari BAN PT melalui surat keputusan Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi untuk program studi Fisika Nomor : 3920/Ak-I-III-022/UABFGA/VIII/2000, Kimia Nomor: 00345/AK-2-III-018/UABKHM/ 2000, Matematika Nomor: 03343/Ak-2-III-016/UABQMT/VIU/2000, dan Biologi Nomor: 0015/BAN-PT/Ak-IV/VII/2000 (Lampiran 2).
Pada tahun akademik 1985/1986 hingga 1990/1991, Fakultas MIPA Unair bersama 8 FMIPA PTN yang lain ditugasi menyelenggarakan pendidikan D-3 kependidikan MIPA, yakni berdasarkan surat keputusan Dirjen Pendidikan Tinggi Dikbud Nomor: 68/DIKTI/Kep/1987. Pada tahun akademik 1999/2000 dibuka program diploma (D-1 dan D-3) Sistem Informasi di bawah jurusan Matematika dan pada tahun akademik 2002/2003 dibuka program diploma D-3 Otomasi Sistem Instrumentasi di bawah jurusan Fisika, ketiga program diploma tersebut diresmikan berdasar izin penyelenggaraan berdasar surat Dirjen Dikti No. 1325/D/T/2002 tanggal 5 juli 2002. Pada Meni 2008 FMIPA UNAIR berganti nama menjadi Fakultas Sains dan Teknologi.

Program Studi

*
o S3 Matematika dan IPA
o S2 Biologi [2]
o S2 Kimia [3]
o S1 Matematika [4]
o S1 Fisika [5]
o S1 Kimia [6]
o S1 Biologi [7]
o S1 Sistem Informasi [8]
o S1 Tekno Biomedik
o S1 Ilmu dan Teknologi Lingkungan
o D3 Sistem Informasi [9]
o D3 Otomasi Sistem Instrumentasi [10]

* Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM)
o S1 Kesehatan Masyarakat
o D3 Higiene Perusahaan, Kesehatan Kerja dan Keselamatan Kerja

* Fakultas Psikologi (FAPSI)
o S1 Psikologi
o S2 Profesi Psikologi

* Fakultas Ilmu Budaya (FIB)

Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga semula masih berupa Jurusan Bahasa dan Sastra yang terdiri dari dua program studi yaitu Program Studi Sastra Inggris dan Program Studi Sastra Indonesia. Kedua program ini berdiri pada tahun 1988 dibawah naungan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Pada tahun 1998 program studi Ilmu Sejarah menyusul kedua program studi lainya sehingga Jurusan Bahasa dan Sastra mempunyai tiga program studi. Selanjutnya pada akhir tahun 1998 terbitlah SK Mendikbud No. 290/0/1998 Tentang Pendirian Fakultas Sastra Universitas Airlangga. Maka sejak tahun 1998 Fakultas Sastra Universitas Airlangga secara resmi dibuka. Sesuai dengan rencana strategis pengembangan Fakultas Sastra, maka berturut-turut dibuka secara resmi: Program Studi Bahasa Inggris D3 (2000) dan Program Studi Sastra Jepang S1 (2006). Seiring dengan berubahnya status Universitas Airlangga menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN), maka Fakultas Sastra pun melakukan penyesuaian di berbagai bidang, antara lain dengan perubahan nama fakultas. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Universitas Airlangga nomor 3292/J03/OT/2008, nama Fakultas Sastra berubah menjadi Fakultas Ilmu Budaya. Saat ini Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga menempati gedung sendiri yang berada di Kampus B: Jalan Dharmawangsa Dalam Surabaya. Dekan Pertama: Prof. Wahjoedi, S.H. (1998-2002), Dekan Kedua: Drs. Heru Supriyadi (2002-2006), Dekan ketiga: Drs. Aribowo, M.S. (2007- sekarang).

Fakultas ILMU BUDAYA

*
o S1 Sastra Indonesia
o S1 Sastra Inggris
o S1 Sastra Jepang [11]
o S1 Ilmu Sejarah 
o D3 Bahasa Inggris

* Fakultas KEPERAWATAN
o S1 Ilmu Keperawatan
o D4 Perawat Pendidikan (kerja sama dengan Depkes)

* Fakultas PERIKANAN DAN KELAUTAN
o S1 Budidaya Perairan
o D3 Budidaya Perikanan
Pasca sarjana

* Ilmu Kedokteran Dasar
* Imu Kesehatan Gigi
* Ilmu Kesehatan Masyarakat
* Ilmu Kesehatan Olahraga
* Ilmu Kesehatan Reproduksi
* Ilmu Farmasi
* Biologi Reproduksi
* Imunologi
* Ilmu Hukum
* Ilmu Manajemen
* Ilmu Hubungan Internasional
* Ilmu-ilmu Sosial
* Pengembangan SDM
* Ilmu Kedokteran Tropis
* Magister Manajemen
* Magister Akuntansi
* Magister Hukum
* Administrasi Kebijakan dan Kesehatan
* Magister Notariat

Doktor

* Ilmu Kedokteran
* Matematika dan Sains
* Ilmu Hukum
* Ilmu Ekonomi
* Ilmu Sosial

Senin, 25 April 2011

Universitas Gadjah Mada

Universitas Gadjah Mada (bahasa Inggris: Universitas Gajah Mada) merupakan universitas negeri tertua di Indonesia, terletak di Yogyakarta. Didirikan pada 19 Desember 1949, Gadjah Mada merupakan universitas pertama yang didirikan setelah Indonesia merdeka.
Pada saat didirikan, Universitas Gadjah Mada hanya memiliki enam fakultas, sekarang memiliki 18 Fakultas dan satu Sekolah Pascasarjana (dahulu bernama Program Pascasarjana), dan lebih dari 100 Program Studi untuk S-2,S-3, dan Spesialis. Universitas Gadjah Mada berlokasi di Kampus Bulaksumur Yogyakarta. Sebagian besar fakultas dalam lingkungan Universitas Gadjah Mada terdiri atas beberapa jurusan/bagian dan atau program studi. Kegiatan Universitas Gadjah Mada dituangkan dalam bentuk Tri Dharma Perguruan Tinggi yang terdiri atas Pendidikan dan Pengajaran, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat

Ditilik dari sejarahnya, Universitas Gadjah Mada merupakan penggabungan dan pendirian kembali dari berbagai balai pendidikan, sekolah tinggi, perguruan tinggi yang ada di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta.
Nama Gadjah Mada berawal dari dibentuknya Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada yang terdiri dari Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan. Pendirian diumumkan di Gedung KNI Malioboro pada tanggal 3 Maret 1946 oleh Mr. Boediarto, Ir. Marsito, Prof. Dr. Prijono, Mr. Soenario, Dr. Soleiman, Dr. Buntaran dan Dr. Soeharto.
Sejak 4 Januari 1946 Soekarno dan Hatta memindahkan ibukota Republik Indonesia ke Yogyakarta. Dengan maraknya pertempuran antara pejuang kemerdekaan dan Sekutu serta NICA di Jakarta dan Bandung, maka Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung ikut pindah ke Yogyakarta. Pada tanggal 17 Februari 1946, Sekolah Tinggi Teknik (STT) Bandung dihidupkan kembali di Yogyakarta dengan para pengajarnya antara lain Prof. Ir. Rooseno dan Prof. Ir. Wreksodhiningrat.
Lembaga pendidikan lain yang berdiri pada waktu yang hampir bersamaan adalah Perguruan Tinggi Kedokteran (berdiri 5 Maret 1946), Sekolah Tinggi Kedokteran Hewan (berdiri 20 September 1946), Sekolah Tinggi Farmasi (berdiri 27 September 1946), dan Perguruan Tinggi Pertanian (berdiri 27 September 1946) yang kesemuanya berada di Klaten, sekitar 20 kilometer dari Yogyakarta.
Institut Pasteur di Bandung sejak 1 September 1945, turut pula dipindahkan ke Klaten dengan laboratorium di Rumah Sakit Tegalyoso. Salah seorang yang berperan dalam pemindahan ini adalah Prof. Dr. M. Sardjito yang kelak menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada yang pertama. Kehidupan kampus di Klaten semakin ramai dengan berdirinya Fakultas Kedokteran Gigi pada awal 1948.
Pada awal Mei 1948, Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan mendirikan Akademi Ilmu Politik di Yogyakarta atas usul Kementerian Dalam Negeri untuk mendidik calon-calon pegawai Departemen Dalam Negeri, Departemen Luar Negeri dan Departemen Penerangan. Akademi ini awalnya dipimpin oleh Prof. Djokosoetono, S.H. Sayangnya akademi ini tidak berumur panjang, setelah pemberontakan PKI Madiun meletus, September 1948, akademi ini ditinggalkan para mahasiswanya yang ikut menumpas pemberontakan sehingga akademi ini ditutup.
Selanjutnya pada 1 November 1948 didirikan Balai Pendidikan Ahli Hukum di Surakarta, sebagai hasil kerja sama Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan dengan Kementerian Kehakiman. Bersamaan dengan itu Panitia Pendirian Perguruan Tinggi Swasta di Surakarta, yaitu Drs. Notonagoro, S.H., Koesoemadi, S.H. dan Hardjono, S.H. di Surakarta merencanakan mendirikan Sekolah Tinggi Hukum Negeri. Demi efisiensi, Panitia mengusulkan penggabungan Balai Pendidikan Ahli Hukum ke dalam Sekolah Tinggi Hukum Negeri yang akhirnya disetujui dan disahkan oleh Peraturan Pemerintah No. 73 tahun 1948.
Serangan Belanda ke ibukota Republik Indonesia di Yogyakarta dalam rangka Agresi Militer Belanda II melumpuhkan semua kegiatan belajar mengajar di Yogyakarta, Klaten dan Surakarta dan semua perguruan tinggi tersebut terpaksa ditutup dan para mahasiswa ikut berjuang.
Setelah serangan Belanda, wilayah Republik Indonesia menjadi semakin sempit. Pada tanggal 20 Mei 1949, diadakan rapat Panitia Perguruan Tinggi, di Pendopo Kepatihan Yogyakarta yang dipimpin oleh Prof. Dr. Soetopo, dengan anggota rapat antara lain, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Prof. Dr. M. Sardjito, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Ir. Harjono, Prof. Sugardo dan Slamet Soetikno, S.H. Salah satu hasil rapat adalah pendirian perguruan kembali di wilayah republik yang masih tersisa, yaitu Yogyakarta. Disepakati Prof. Ir. Wreksodhiningrat, Prof. Dr. Prijono, Prof. Ir. Harjono dan Prof. Dr. M. Sardjito akan berusaha keras mewujudkannya. Kesulitan utama saat itu adalah tidak adanya ruangan untuk kuliah. Namun Sri Sultan Hamengkubuwono IX bersedia meminjamkan ruangan keraton dan beberapa gedung di sekitarnya.
Tanggal 1 November 1949, di Kompleks Peguruan Tinggi Kadipaten, Yogyakarta, berdiri kembali Fakultas Kedokteran Gigi dan Farmasi, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran. Pembukaan ketiga fakultas ini dihadiri oleh Presiden Soekarno. Pada upacara pembukaan diadakan sebuah renungan bagi para dosen dan mahasiswa yang telah gugur dalam peperangan melawan Belanda, yaitu: Prof. Dr. Abdulrahman Saleh, Ir. Notokoesoemo, Roewito, Asmono, Hardjito dan Wurjanto.
Tanggal 2 November 1949, Fakultas Teknik, Akademi Ilmu Politik serta Fakultas Hukum dan Fakultas Kesusasteraan yang berada di bawah naungan Yayasan Balai Perguruan Tinggi Gadjah Mada ikut diresmikan.
Tanggal 3 Desember 1949 dibuka Fakultas Hukum di Yogyakarta dengan pimpinan Prof. Drs. Notonagoro, S.H.. Fakultas ini merupakan pindahan Sekolah Tinggi Hukum Negeri Solo.
Akhirnya tanggal 19 Desember 1949, lahirlah Universitas Gadjah Mada dengan enam fakultas. Menurut Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 1949, keenam fakultas tersebut adalah:
1. Fakultas Teknik (di dalamnya termasuk Akademi Ilmu Ukur dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Ilmu Alam dan Ilmu Pasti);
2. Fakultas Kedokteran, yang di dalamnya termasuk bagian Farmasi, bagian Kedokteran Gigi dan Akademi Pendidikan Guru bagian Kimia dan limu Hayat;
3. Fakultas Pertanian di dalamya ada Akademi Pertanian dan Kehutanan;
4. Fakultas Kedokteran Hewan;
5. Fakultas Hukum, yang di dalamnya termasuk Akademi Keahlian Hukum, Keahlian Ekonomi dan Notariat, Akademi Ilmu Politik dan Akademi Pendidikan Guru Bagian Tatanegara, Ekonomi dan Sosiologi;
6. Fakultas Sastra dan Filsafat, yang di dalamnya termasuk Akademi Pendidikan Guru bagian Sastra.

Sebagai Rektor yang pertama (Presiden) ditetapkan Prof. Dr. M. Sardjito. Pada saat yang sama juga ditetapkan Senat UGM dan Dewan Kurator UGM. Dewan Kurator UGM terdiri dari Ketua Kehormatan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, dan Ketua adalah Sri Paku Alam VIII, seorang wakil ketua dan anggota.

Perkembangan
Tahun 1952 Fakultas Hukum, Sosial dan Politik ditambah dengan bagian ekonomi sehingga menjadi Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik HESP). Pada bulan September 1952 Fakultas Pertanian ditambah dengan Bagian Kehutanan, sehingga menjadi Fakultas Pertanian dan Kehutanan.
Sejak September 1955, beberapa fakultas dimekarkan menjadi fakultas-fakultas baru, antara lain:
* Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dan Fakultas Farmasi.
* Bagian Bakaloreat Biologi Fakultas Kedokteran, Kedokteran Gigi, dan Farmasi menjadi Fakultas Biologi.
* Fakultas Hukum, Ekonomi, Sosial dan Politik dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu: Fakultas Hukum, Fakultas Ekonomi dan Fakultas Sosial dan Politik.
* Fakultas Sastra, Pedagogik dan Filsafat dipecah menjadi tiga fakultas, yaitu: Fakultas Sastra dan Kebudayaan, Fakultas Ilmu Pendidikan dan Fakulas Filsafat.
* Tingkat pengajaran Bakaloreat Ilmu Pasti dan Bakaloreat Ilmu Alam pada Bagian Sipil Fakultas Teknik dijadikan Fakultas Ilmu Pasti dan Alam.
* Fakultas Ilmu Pendidikan mempunyai dua bagian yaitu Bagian Pendidikan dan Bagian Pendidikan Jasmani.
* Fakultas Kedokteran Hewan diuubah namanya menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.
Pada tahun 1960 Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi dipisahkan menjadi Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi.
Pada tahun 1962 Bagian Pendidikan Jasmani dari Fakultas Ilmu Pendidikan ditingkatkan menjadi Fakultas Pendidikan Jasmani. Fakultas ini diserahkan pada Departemen Olah Raga pada tahun 1963 dan menjadi Sekolah Tinggi Olah Raga (STO).
Untuk memberikan pendidikan umum yang kuat bagi semua Fakultas, didirikan pula Fakultas Umum, dan digabungkan dengan Fakultas Filsafat menjadi Gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Pada tahun 1961 Fakultas Filsafat dibubarkan dan pada tahun 1962 Fakultas Umum juga dibubarkan. Sebagai penggantinya tahun 1963 didirikan Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus untuk melaksanakan tugas yang semula menjadi tugas gabungan Fakultas Umum dan Fakultas Filsafat. Namun pada tanggal 18 Agustus 1967 Fakultas Filsafat didirikan kembali dan pada tahun 1969 Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah khusus dimasukkan dalam Fakultas Filsafat sebagai Biro Penyelenggara Kuliah-Kuliah Agama.
Pada tahun 1963 Bagian Kehutanan Fakultas Pertanian ditingkatkan menjadi Fakultas Kehutanan, seksi teknologi dan seksi kultur teknik menjadi Fakultas Teknologi Pertanian. Pada tahun itu pula Jurusan Geografi pada Fakultas Sastra dan Kebudayaan ditingkatkan menjadi Fakultas Geografi.
Jurusan Psikologi pada FIP menjadi Bagian Psikologi yang kemudian pada tanggal 8 Januari 1965 menjadi Fakultas Psikologi.
Pada tahun 1969 Fakultas yang ke-18 lahir yaitu Fakultas Peternakan yang merupakan peningkatan Bagian Peternakan Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan.

Semenjak tahun 1983 Universitas Gadjah Mada memiliki 18 Fakultas Program Sarjana, dua Fakulas Program Diploma (Fakultas Non Gelar Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi) dan satu Fakultas Pascasarjana (Magister dan Doktor). Awal tahun 1992 terjadi penyederhanaan jumlah fakultas, Fakultas Pascasarjana diubah menjadi Program Pascasarjana, sedangkan Fakultas Non Gelar Ekonomi diintegrasikan ke Fakultas Ekonomi dan Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke Fakultas Teknik.
Fakultas
Berikut ini adalah fakultas-fakultas dan jurusan-jurusan yang ada di UGM. Jurusan adalah level terendah dari struktur organisasi. Di bawah jurusan, terdapat program-program studi dalam berbagai jenjang.

* Fakultas Biologi
* Fakultas Ekonomika dan Bisnis
o Jurusan Ilmu Ekonomi
o Jurusan Manajemen
o Jurusan Akuntansi
* Fakultas Farmasi
* Fakultas Filsafat
* Fakultas Geografi
o Jurusan Geografi dan Ilmu Lingkungan
o Jurusan Kartografi dan Penginderaan Jauh
o Jurusan Pembangunan Wilayah
* Fakultas Hukum
* Fakultas Ilmu Budaya
o Jurusan Antropologi
o Jurusan Arkeologi
o Jurusan Sastra Asia Barat
o Jurusan Ilmu Sejarah
o Jurusan Sastra Indonesia
o Jurusan Sastra Inggris
o Jurusan Sastra Jepang
o Jurusan Bahasa Korea
o Jurusan Sastra Nusantara
o Jurusan Sastra Prancis
* Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
o Jurusan Politik dan Pemerintahan
o Jurusan Hubungan Internasional
o Jurusan Komunikasi
o Jurusan Sosiologi
o Jurusan Sosiatri
* Fakultas Kedokteran
* Fakultas Kedokteran Gigi
* Fakultas Kedokteran Hewan
* Fakultas Kehutanan
o Jurusan Manajemen Hutan
o Jurusan Budidaya Hutan
o Jurusan Teknologi Hasil Hutan
o Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan
* Fakultas MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam)
o Jurusan Fisika
o Jurusan Kimia
o Jurusan Matematika
o Jurusan Ilmu Komputer dan Elektronika
* Fakultas Pertanian
o Jurusan Budidaya Pertanian
o Jurusan Perlindungan Tanaman
o Jurusan Tanah
o Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian
o Jurusan Perikanan
o Jurusan Mikrobiologi Pertanian
* Fakultas Peternakan
o Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak
o Jurusan Produksi Ternak
o Jurusan Sosial Ekonomi Peternakan
o Jurusan Teknologi Hasil Ternak
* Fakultas Psikologi
* Fakultas Teknik
o Jurusan Arsitektur
o Jurusan Teknik Fisika
o Jurusan Perencanaan Wilayah dan Tata Kota
o Jurusan Teknik Elektro dan Teknologi Informasi
o Jurusan Teknik Geologi
o Jurusan Teknik Geodesi Geomatika
o Jurusan Teknik Mesin
o Jurusan Teknik Industri
o Jurusan Teknik Kimia
o Jurusan Teknik Sipil
* Fakultas Teknologi Pertanian
o Jurusan Teknologi Pangan dan Hasil Pertanian
o Jurusan Teknik Pertanian
o Jurusan Teknologi Industri Pertanian

Tahun 2008, UGM berada pada peringkat 316 pada Times Higher Education Supplement World University Rankings 2008, dan merupakan peringkat ketiga universitas di Indonesia. Peringkat pertama adalah Universitas Indonesia disusul oleh Institut Teknologi Bandung diposisi ke 2.[2]
Rangking Webometric Universitas Dunia menaruh UGM di Rangking 72 di Asia atau ranking 572 di dunia, dan peraih rangking pertama di Indonesia secara konsisten dalam 3 tahun berturut-turut, 2007-2009.

Universitas Indonesia


Universitas Indonesia, disingkat UI, adalah sebuah perguruan tinggi di Indonesia. Kampus utamanya terdapat dibagian Utara dari Depok, Jawa Barat, dan kampus utama lainnya terdapat di daerah Salemba di Jakarta Pusat.
Universitas Indonesia adalah lembaga pendidikan terdepan dan universitas paling bergengsi di Indonesia, dengan ranking yang tertinggi di Indonesia pada peringkat Times Higher Education Supplement World University Rankings of 2006 UI mendapat rangking 395 di THES World University Rankings of 2007, di antara 11000 universitas yang dinilai di seluruh dunia. Pada bulan Oktober 2008, UI menduduki peringkat ke-287 di antara top university di dunia dan pada tahun 2009 menduduki peringkat ke-50 besar di Asia. Pada bulan Oktober 2009, UI menduduki peringkat ke-201 di antara top university di dunia
Selama tahun 2007-2008 Universitas Indonesia telah melalui serangkaian reformasi substantif dibidang akademik dan non-akademik. Sebagai contoh, terdapat peningkatan pendapatan dari Rp 800 Milliar menjadi 1.6 Trilliun Rupiah pertahun. Jumlah publikasi ilmiah juga semakin meningkat.
Sejarah Universitas Indonesia dapat ditelusuri sejak tahun 1851. Ketika itu, pemerintah kolonial Belanda mendirikan sebuah sekolah yang bertujuan untuk menghasilkan asisten dokter tambahan. Pelajar di sekolah itu mendapatkan pelatihan kedokteran selama dua tahun. Lulusannya diberikan sertifikat untuk melakukan perawatan-perawatan tingkat dasar serta mendapatkan gelar Dokter Jawa (Javanese Doctor), bergelar demikian karena dokter ini hanya diberi izin untuk membuka praktek di wilayah Hindia Belanda, terutama di pulau Jawa. Pada tahun 1864, program pendidikan tersebut ditambah waktunya menjadi tiga tahun, dan pada tahun 1875 menjadi 7 tahun. Gelar yang diberikan pun berubah menjadi Dokter Medis (Medical Doctor)
Pada tahun 1898, pemerintah kolonial mendirikan sekolah baru untuk melatih tenaga medis, yaitu STOVIA (School tot Opleiding van Indische Artsen). Pendidikan di STOVIA berlangsung selama 9 tahun: 3 tahun setingkat SMP, tiga tahun setingkat SMA, dan tiga tahun lainnya setingkat Diploma. Banyak lulusan STOVIA yang kemudian memainkan peranan penting dalam pergerakan kemerdekaan Indonesia.
Pada tahun 1924 pemerintah kolonial mendirikan RHS (Rechts Hogeschool) yang bertujuan untuk memenuhi tenaga administrasi sipil rendahan. RHS inilah yang menjadi cikal-bakal Fakultas Hukum UI. Pada tahun 1927 mengubah status dan nama STOVIA menjadi GHS (Geneeskundige Hogeschool). Gedung pendidikan dan pelatihan kedokteran yang digunakan GHS menjadi gedung Fakultas Kedokteran UI saat ini. Banyak alumni GHS yang kemudian berperan besar dalam pendirian Universitas Indonesia.
Setelah kemerdekaan Indonesia dideklarasikan pada tanggal 17 Agustus 1945, Badan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia (BPTRI) didirikan di Jakarta. BPTRI memiliki tiga fakultas, yaitu Kedokteran dan Farmasi, Sastra, dan Hukum. Pada tahun yang sama, institusi ini berhasil meluluskan 90 orang sebagai dokter. Ketika tentara kolonial Belanda kembali menguasai Jakarta di akhir tahun 1945, BPTRI dipindahkan ke Klaten, Surakarta, Yogyakarta, Surabaya, dan Malang. Pada tanggal 21 Juni 1946 NICA mendirikan sebuah Nood Universiteit atau Universitas Sementara di Jakarta. Pada tanggal 21 Maret 1947, nama Nood Universiteit diganti menjadi Universiteit van Indonesie (UVI). Akhirnya, setelah Jakarta berhasil diambil alih kembali, pemerintah mengembalikan BPTRI ke Jakarta dan menggabungkannya dengan Universiteit van Indonesie, dan memberinya nama baru Universiteit Indonesia (UI).
UI secara resmi memulai kegiatannya pada 2 Februari 1950 dengan presiden (saat ini disebut rektor) pertamanya Ir. R.P Soerachman Tjokroadisoerio. Kantor Presiden Universiteit Indonesia mula-mula berkedudukan di Jakarta, tepatnya di gedung Fakultas Kedokteran di Jl Salemba Raya no. 6, kemudian dipindahkan ke salah satu bangunan bekas pabrik madat di Jl. Samlemba Raya no. 4, Jakarta. Tanggal 2 Februari 1950 kemudian dijadikan hari kelahiran Universitas Indonesia.
Awalnya, UI memiliki 9 fakultas dan 3 lembaga yang tersebar di lima kota, yaitu Fakulteit Kedokteran, Fakulteit Ilmu Hukum dan Ilmu Pengetahuan Masyarakat, serta Fakulteit Sastra dan Filsafat di Jakarta; Fakulteit Ilmu Alam dan Ilmu Pasti, Fakulteit Ilmu Pengetahuan Teknik, dan Lembaga Pendidikan Guru Menggambar di Bandung; Fakulteit Pertanian dan Fakulteit Kedokteran Hewan di Bogor; Fakulteit Ekonomi di Makassar; Fakulteit Kedokteran dan Lembaga Kedokteran Gigi di Surabaya.
Pada tahun 1955, Undang-Undang No. 10 tentang pengubahan kata universiteit, universitet, dan universitit disyahkan, sehingga sejak itu, Universiteit Indonesia secara resmi diubah namanya menjadi Universitas Indonesia.
Berangsur-angsur fakultas-fakultas yang berada di daerah memisahkan diri membentuk lembaga pendidikan yang berdiri sendiri. Pada tanggal 2 Maret 1959 Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Pengetahuan Alam di Bandung terbentuk dan berkembang menjadi Institut Teknologi Bandung. Selanjutnya pada 1 September 1963 Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan UI memisahkan diri pula menjadi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang kini menjadi perguruan tinggi pertanian terkemuka bertaraf internasional. Fakultas di Surabaya menjadi Universitas Airlangga dan di Makassar menjadi Universitas Hasanuddin. Pada 1964 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan menjadi Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Jakarta dan kini berubah kembali menjadi Universitas Negeri Jakarta.
Ketika Orde Baru dimulai pada tahun 1966, pemerintah menunjuk beberapa guru besar UI untuk menduduki jabatan menteri dengan tujuan untuk memulihkan kembali situasi ekonomi nasional. Sejak saat itu, UI secara konstan telah memberikan kontribusi nyata pada usaha-usaha pemerintah untuk meraih kemakmuran nasional.
Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah RI Nomor 152 tahun 2000, UI ditetapkan sebagai perguruan tinggi negeri mandiri berstatus Badan Hukum Milik Negara (BHMN). Dalam status tersebut, UI wajib lebih mengedepankan kinerja pengelolaan sebuah universitas publik dengan prinsip-prinsip efisiensi, efektivitas, akuntabilitas, dan transparansi.

Program studi di UI dikelola oleh 12 fakultas, 1 program pascasarjana, 1 program vokasi. Fakultas-fakultas tersebut adalah:
* Fakultas Kedokteran
* Fakultas Kedokteran Gigi
* Fakultas Kesehatan Masyarakat
* Fakultas Ilmu Keperawatan
* Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
* Fakultas Teknik
* Fakultas Ilmu Komputer
* Fakultas Hukum
* Fakultas Ekonomi
* Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
* Fakultas Psikologi
* Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
* Program Vokasi

Unit Kegiatan Mahasiswa merupakan organisasi kemahasiswaan di tingkat Universitas yang fungsinya menampung berbagai minat dan bakat dari para mahasiswa UI. Unit Kegiatan Mahasiswa tersebut antara lain:

* UKM Seni
o Marching Band Madah Bahana
o Orkes Simfoni Mawaditra
o Paduan Suara Paragita
o Liga Tari Krida Budaya
o Teater Mahasiswa

* UKM Olah Raga
o Bulu Tangkis
o Softball
o Hockey
o Bola Voli
o Atletik
o Tenis Meja
o Tenis Lapangan
o Sepak Bola
o Bola Basket
o Renang
o Catur
o Bridge
o Menembak
o Berkuda
o Memanah

* UKM Bela Diri
o Keluarga Silat Nasional Indonesia PERISAI DIRI
o Tae Kwon Do
o Sin Lam Ba
*
o UKM bela diri (lanj.)
o Merpati Putih
o Karate
o Aikido
* UKM Lain-Lain
o Nuansa Islam Mahasiswa UI
o Wira Makara (Ex. Resimen Mahasiswa)
o Mapala UI (Mahasiswa Pecinta Alam UI)
o Kelompok Studi Mahasiswa Eka Prasetya
o Perhimpunan Fotografi
o EDS Komunitas Debat Bahasa Inggris
o CEDS (Kewirausahaan)
o Persekutuan Oikumene Universitas Indonesia
o Keluarga Mahasiswa Katolik UI
o Badan Otonom Pers Suara Mahasiswa UI
o Radio Mahasiswa
o Keluarga Mahasiswa Buddhis Universitas Indonesia

alamat web : http://www.ui.ac.id/